Mark Karpelès adalah seorang pengusaha Prancis yang dikenal sebagai CEO Mt. Gox. Namun, ia juga menghadapi kejatuhan besar dalam kariernya setelah insiden besar yang menimpa perusahaan tersebut. Artikel ini akan membahas siapa Mark Karpelès, perjalanan profesionalnya, dan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan penutupan Mt. Gox.

Pendidikan dan Karier Profesional

 

Mark Karpelès lahir di Dijon, sebuah kota di Prancis yang terkenal dengan kuliner dan anggurnya. Ia belajar ilmu komputer di Universitas Sophia-Antipolis di Nice, sebuah universitas bergengsi yang melahirkan banyak ahli teknologi di Prancis. Namun, Karpelès tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya.

Pada tahun 2009, Mark Karpelès memutuskan untuk pindah ke Jepang untuk mengejar karier di industri teknologi informasi. Dia mulai bekerja sebagai programmer dan segera menemukan bitcoin, mata uang digital yang sedang naik daun pada masa itu.

""

Bitcoin adalah teknologi baru yang menarik perhatian Karpelès. Ia tertarik untuk mempelajari cara kerjanya dan potensinya di masa depan. Ia menjadi aktif di komunitas pengembang bitcoin.  

Pada tahun 2011, Mark Karpelès direkrut oleh Mt. Gox, platform pertukaran bitcoin terbesar di dunia saat itu. Berkat pengetahuannya yang mendalam tentang teknologi informasi dan bitcoin, ia dengan cepat naik ke posisi CEO pada tahun 2013.

Kebangkitan Mt. Gox

 

Pada tahun 2011, Mark Karpelès bergabung dengan Mt. Gox, platform pertukaran bitcoin yang berbasis di Tokyo. Perusahaan ini adalah pemain utama di ekosistem cryptocurrency, menyediakan layanan pertukaran untuk para pemegang bitcoin. Mt. Gox dianggap sebagai platform pertukaran bitcoin terbesar di dunia, menangani hingga 70% dari semua transaksi bitcoin.  

Dengan keahliannya di bidang teknologi blockchain, Karpelès membantu meningkatkan keamanan dan kinerja platform. Ia juga terlibat dalam pengembangan proyek-proyek baru untuk memperkuat posisi perusahaan di industri.  

""

Pada tahun 2013, Karpelès menjadi CEO Mt. Gox, menggantikan pendiri perusahaan, Jed McCaleb. Sebagai CEO, ia bertanggung jawab atas strategi perusahaan, pengelolaan tim, dan operasi sehari-hari platform tersebut.

Kejatuhan Mt. Gox

 

Pada Februari 2014, Mt. Gox mengalami peretasan besar yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 850.000 bitcoin, yang pada saat itu bernilai sekitar 450 juta dolar AS. Peretasan ini adalah salah satu yang terbesar dalam sejarah cryptocurrency dan memiliki dampak besar pada Mt. Gox, yang saat itu adalah platform pertukaran utama.

Peretasan ini terungkap setelah pengguna melaporkan kesulitan mengakses akun mereka dan menarik dana. Mt. Gox akhirnya mengonfirmasi kehilangan bitcoin tersebut, yang menyebabkan kepanikan di kalangan pengguna dan industri cryptocurrency secara keseluruhan.

""

Mt. Gox terpaksa menghentikan semua transaksi dan mengajukan kebangkrutan pada April 2014. Peristiwa ini memiliki dampak besar bagi para pemegang bitcoin dan industri cryptocurrency.

Insiden ini juga memicu kekhawatiran tentang keamanan platform pertukaran, yang akhirnya mendorong regulasi lebih ketat dan peningkatan perhatian terhadap langkah-langkah keamanan untuk melindungi dana pengguna.

Konsekuensi Hukum

 

Setelah penutupan Mt. Gox, Mark Karpelès ditangkap oleh otoritas Jepang pada Agustus 2015 atas tuduhan penggelapan dan pemalsuan data. Tuduhan tersebut muncul karena tanggung jawabnya sebagai CEO Mt. Gox yang mengalami peretasan besar.

Karpelès ditahan selama lebih dari satu tahun sebelum dibebaskan dengan jaminan pada Juli 2016. Dia menyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan dan bekerja keras untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.

""

Pada Maret 2019, setelah proses pengadilan yang panjang, Karpelès dibebaskan dari tuduhan penggelapan, tetapi dinyatakan bersalah atas pemalsuan data. Pengadilan menemukan bahwa ia telah memanipulasi data keuangan Mt. Gox untuk menyembunyikan kerugian bitcoin.

Ia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara dengan masa percobaan, yang berarti ia tidak akan dipenjara jika tidak melakukan pelanggaran lain selama masa percobaannya. Karpelès mengungkapkan kelegaannya karena dibebaskan dari tuduhan penggelapan, tetapi merasa kecewa dengan vonis terkait pemalsuan data.

Meskipun mengalami kemunduran besar dalam kariernya, Karpelès tetap aktif di bidang teknologi dan blockchain. Kontribusinya terhadap inovasi teknologi masih terus diperhatikan.

Suivez l’actualité au quotidien

Disclaimer:


Le trading est risqué et vous pouvez perdre tout ou partie de votre capital. Les informations fournies ne constituent en aucun cas un conseil financier et/ou une recommandation d’investissement.

Ringkasan

Anda mungkin juga menyukai :

Nos Partenaire

BingX

Plateforme de Trading BTC

Bitpanda

Plateforme de Trading BTC

Coinbase

Plateforme de Trading BTC

Dalam topik yang sama

Temukan alat kami