Bitcoin dapat mengambil keuntungan dari resesi ekonomi di Amerika Serikat, menurut Robbie Mitchnick, kepala aset digital di BlackRock. Menurutnya, mata uang kripto diposisikan secara menguntungkan dalam lingkungan pengeluaran fiskal tinggi, suku bunga rendah, dan stimulus moneter, faktor-faktor yang sering dikaitkan dengan resesi.
Bitcoin sebagai tempat berlindung yang aman
- Mesin pertumbuhan di masa resesi: Bitcoin berkembang pesat saat ekonomi sedang resesi, didorong oleh akumulasi defisit dan stimulus moneter.
- Aset yang disalahpahami: Bitcoin masih dianggap sebagai aset berisiko, tetapi BlackRock membantu kliennya mempertimbangkan kembali pandangan ini.
Dampak pada pasar kripto
- Adopsi yang Berkembang: BlackRock mendukung adopsi Bitcoin secara institusional melalui ETF Bitcoin Trust-nya, yang memiliki aset lebih dari $48 miliar.
- Pasar yang Berubah: Volatilitas saat ini dalam ETF Bitcoin dapat memberikan peluang pembelian bagi investor jangka panjang.
Peluang dan Tantangan bagi Industri Kripto
Peluang
- Lindung nilai terhadap ketidakpastian: Pada masa gejolak ekonomi, Bitcoin dapat dilihat sebagai lindung nilai terhadap krisis ekonomi tradisional.
- Meningkatnya adopsi institusional: Keterlibatan BlackRock dan lembaga lain dapat semakin meningkatkan pengakuan Bitcoin sebagai aset jangka panjang yang kuat.
Tantangan
- Persepsi yang berfluktuasi: Meskipun memiliki potensi, Bitcoin masih berjuang untuk dipahami sebagai aset yang tidak berkorelasi dengan risiko tradisional.
- Iklim Ekonomi yang Tidak Menentu: Resesi, meskipun menguntungkan Bitcoin, juga membawa ketidakpastian yang dapat memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan.
Kesimpulan
Dalam iklim resesi, Bitcoin dapat terbukti menjadi aset utama, terutama bagi investor jangka panjang. Keahlian BlackRock dalam aset digital dan strategi dukungan investornya dapat mendefinisikan ulang persepsi Bitcoin di pasar institusional.